Sambal termasuk dalam kuliner Indonesia
yang bisa membuat makanan terasa lebih nikmat dan merangsang nafsu
makan. Di balik itu, ternyata rasa pedas dari sambal tersebut memiliki
manfaat untuk mengurangi rasa nyeri bahkan pencegahan kanker. Capcaisin,
zat yang menimbulkan rasa pedas pada cabai, diketahui efektif untuk
mengurangi nyeri akibat penyakit artritis, rasa gatal, bahkan nyeri
saraf. "Saat kita makan cabai yang pedas tubuh akan mengeluarkan
endorfin untuk menghambat rasa panas yang dianggap tubuh sebagai rasa
nyeri," kata Paul Bosland, direktur New Mexico State University Chile
Pepper Institute. Menurut dia, capcaisin juga bisa dimanfaatkan
untuk orang-orang yang menderita penyakit psoriasis untuk mengurangi
rasa gatal dan inflamasi.
Beberapa penelitian juga mengaitkan capcaisin dengan penurunan berat badan, meski belum didukung oleh data-data yang kuat. Dr.
Ashwin Mehta, dari University of Miami's Miller School of Medicine,
mengatakan capcaisin diduga kuat mampu membunuh sel kanker prostat.
"Dalam tes di laboratorium para peneliti menemukan kaitan tara
peningkatan kematian sel kanker dengan capcaisin," katanya.
Ada
juga studi yang menemukan bahwa orang yang sering mengasup cabai lebih
jarang menderita kanker prostat. "Ini tidak berarti cabai mengobati
kanker prostat, tetapi untuk pencegahan," kata Bosland. Ia
menjelaskan, cabai juga sarat akan karotenoid dan flavonoid, yang bisa
melawan radikal bebas dalam tubuh. Seperti diketahui radikal bebas
adalah penyebab kanker. Menurut penelitian para ilmuwan dari
Universitas Maryland Medical Center, capcaisin yang sudah dilarutkan
juga bisa dipakai untuk mengatasi infeksi telinga. Bahkan ada penelitian
yang mengaitkan komponen itu untuk mengatasi heartburn.
Namun
capcaisin yang dipakai dalam penelitian-penelitian tersebut adalah
capcaisin murni yang sudah diekstrak dan mengandung 15 juta scoville
unit, atau ukuran tingkat kepedasan cabai. Sebagai perbandingan,
cabai paling pedas di dunia, yakni Trinidad Moruga Scorpion, mengandung
1,2 juta scoville unit, dan jalapeno mengandung 5.000 unit. Efek panas
setelah mengonsumsi cabai-cabai tersebut bisa bertahan sampai 20 menit. (KOMPAS.com)